Tapung Hilir (ansorkampar.or.id)- Kasatkorcab Banser Kampar Takroni, S.Pd mengajak kader Ansor untuk memulai kemandirian ekonomi kader dan organisasi, bukan isapan jempol belaka, tekat kuat Sahabat Roni dibuktikan dengan memulai membudidayakan tanaman Lada atau Merica, Pinang Batara, Pepaya Madu Calefornia dan tanaman HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) Jernang, bahkan pada Tahun 2016 kelompok tani yang di gawanginya bernama Poktan Mandiri Gunung Jati telah memiliki legalitas dari notaris SK Kemen Hum Ham. Beliau juga aktif sebagai PKSM (Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat) Tapung Hilir Kabupaten Kampar, karena kegiatannya dan kelompoknya ikut perduli terhadap keasrian lingkungan, karena memiliki KTH (Kelompok Tani Hutan) Mandiri Gunung Jati.

Banyak yang telah datang berkunjung ke kediaman ayah tiga putra ini, baik dari kalangan pelajar, akademisi, umum, perangkat desa, pengurus dan pesilat PSHT, hingga kader Ansor dari beberapa kecamatan di Kabupaten Kampar. Menimba ilmu pertanian dari petaninya langsung hingga memulai membudidayakan tanaman holtikultura ini.

Dinas Pertanian dan Kehutanan menggandeng Sahabat Roni yang merupakan lulusan dan guru di SMK Taruna Satria. Video profesional pun telah digarapnya bersama Majalah Trubus tahun 2014 silam.

Ia mengaku, usaha budidaya ia mulai sesaat resign dari SMK Taruna Mandiri Pekanbaru tahun 2011. Awal usahanya adalah mengadakan Bibit Merica dan tanam kayu kehutanan bibit pohon Jabon, yang datangkan dari Pulau Jawa, memilih Merica jenis daun lebar dan kecil yang telah ada di desanya Kota Baru sejak tahun 1979 yang ditanam dan tumbuh oleh salahsatu warga desanya, tanaman Lada/Merica terkenal bandel dan sanggup hidup dengan berbagai jenis tanah, khususnya di Riau daratan. Lada atau Merica dengan nama latin Piper Albi Linna merupakan tanaman yang berkembang biak dengan biji, namun banyak para petani lebih memilih melakukan penyetekan untuk pembibitan.

Alumni FKIP UNRI ini menjelaskan minat dan hobinya serta pantang menyerah yang mengantarkannya pada posisi saat ini, di masyarakat pun dia peduli terhadap lingkungan sosial, pendidikan serta penggiat lingkungan, sebagai guru kelas dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia mengabdi dan mendidik siswa SDN 07 Suka Maju yang berada di desanya, kini ia lebih fokus dan menekuni dunia kewirausahaan.

Selanjutnya ia merambah mencoba membudidayakan Pinang Batara, ia mengaku bibit Pinang Batara datangkan dari Provinsi Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Barat, keunggulannya adalah berbuah cepat bahkan umur 4 tahun b sudah mulai berbunga dan berbuah.

Saat ini, sebagai warga PSHT lukisan tahun 1999 sedang membudidayakan Pepaya madu Calefornia.

Walaupun pengetahuan bertani tidak ia dapat di bangku kuliah, ia mengaku belajar dari ayahandanya sendiri dan membaca berbagai referensi mulai dari majalah, artikel, konsultasi kepada ahlinya hingga referensi dari video YouTube.

Saat malam tiba, rutinitas mengajar di sekolah pada pagi hari, basah berpeluh merawat tanaman pada siangnya. Jadwal rutinan pengurus yang padat merayap ia lakoni dengan semangat.















