Hadiri DTD di Rohil, Wahid Arbangi; Kaderisasi Tiada Henti

Rokan Hilir (ansorkampar.or.id)- Wahid Arbangi Ketua Ansor Cabang Kampar hadiri Diklat Terpadu Dasar (DTD) di Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Asy-Syafi'yah Desa Tanah Merah Kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir, (9-11/02/2024).

Surat Tugas yang diterima dari GP Ansor Riau melalui Kasatkorwil nomor Nomor : 139/SKW-ST/II/2024 tertanggal 7 Februari 2024, berdasarkan surat tersebut, Wahid Arbangi amanahi untuk menjadi instruktur/pelatih bidang ke-NU-an dan ke Aswajaanya. Ternyata, selain ketua, Kader Ansor dan Banser dari Kampar juga diamanahi untuk menjadi instruktur/pelatih, diantaranya Muhtarom Waka Ansor Riau, Iim Masduki Kasatkorwil Banser Riau, Fajar Sadikin Ketua Ansor PAC Tapung Hilir, Wasman S instruktur senior Kampar dan Agus Rianto.

Sebanyak 965 peserta hadir dan mengikuti DTD, selama tiga hari peserta diklat dengan penuh semangat, sebagai generasi muda Nahdlatul Ulama masa depan, kader dilatih dengan materi yang berbobot, menghadirkan juga instruktur/pelatih yang sudah teruji kemampuan dan jiwa khidmad pada organisasi dibawah Badan Otonom Nahdlatul Ulama (Banom NU).

Ada hal yang unik dan istimewa saat DTD berlangsung, Wasman S salahsatu instruktur mendekati peserta diklat yang tampak lebih berumur diantara peserta diklat lainnya, Rusli Batubara itulah namanya, usianya tidak muda lagi, kelahiran tahun 1948, namun masih memiliki ghirroh/semangat mengikuti diklat. Kagum dan haru itulah yang dirasakan oleh instruktur dan peserta lain, ini adalah i'tibar bagi generasi muda NU, bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengabdi terhadap organisasi kepemudaan yakni Gerakan Pemuda Ansor ini. Allah menggerakkan hati kepada siapa saja yang dikehendakiNya. Cinta yang ada di dadanya tak peduli keriput kulit yang membungkus daging dan tulangnya. Doa dan harapan dari instruktur/pelatih dan sesama kader, semoga Sahabat Banser Rusli Batubara diberikan kesehatan dan umur yang panjang serta keberkahan.

"Aku sedih dan bangga, tampak sorot mata dan wajahnya saat kurangkul, gairah dan semangat yang luar biasa seolah hidup kembali, yang selama beberapa puluh tahun lalu semangat ber-ansor-nya redup, setelah sertifikat Diklatsar yang pernah ia ikuti pada tahun 1963 hilang entah kemana, beberapa kali pindah rumah menyebabkan sertifikat tercecer dan hilang", kenang Sahabat Wasman S.

Diklat Terpadu Dasar (DTD) merupakan kegiatan wajib dilakukan oleh individu Kader Nahdlatul Ulama usia dewasa sebagai syarat menjadi anggota Ansor Banser. Dengan metode kompilasi materi Pelatihan Kader dasar (PKD) yang biasa digunakan oleh Ansor untuk menerima anggota baru dan materi Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) yang diterapkan Banser untuk penerimaan anggota adalah langkah awal mencetak kader tangguh dan kuat dalam hal mental, intelektual dan spiritual sehingga visi misi dan tujuan GP Ansor dapat diaplikasikan oleh individu Kader dimana pun berada.

Peserta DTD merupakan santri Pondok Pesantren Salafiyah Asy-Syafi'yah dan masyarakat umum dari warga Nahdliyyin, Ponpes Salafiyah Asy-Syafi'yah dibawah binaan Kyai Abdullah S Pd

...

...

...

...

...

...

...